Kamis, 12 Juni 2014

sejarah promkes

SEJARAH PROMOSI KESEHATAN DI INDONESIA

Istilah Health Promotion (Promosi Kesehatan) sebenarnya sudah mulai dicetuskan setidaknya pada era tahun 1986, ketika diselenggarakannya konferensi Internasional pertama tentang Health Promotion di Ottawa, Canada pada tahun 1986. Pada waktu itu dicanangkan ”the Ottawa Charter”, yang didalamnya memuat definisi serta prinsip-prinsip dasar Health Promotion. Namun istilah tersebut pada waktu itu di Indonesia belum terlalu populer seperti sekarang. Pada masa itu, istilah yang cukup terkenal hanyalah penyuluhan kesehatan, dan disamping itu pula muncul dan populer istilah-istilah lain seperti KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi), Social Marketing (Pemasaran Sosial), Mobilisasi Sosial dan lain sebagainya.
Konferensi Internasional Promosi Kesehatan I menghasilkan 5 strategi utama ruang lingkup PROMKES :
1.      Mengembangkan kebijakan publik yang berwawasan kesehatan.
2.      Menciptakan lingkungan yang mendukung.
3.      Memperkuat gerakan masyarakat.
4.      Meningkatkan keterampilan individu (tatanan).
5.      Reorientasi pelajaran kesehatan (preventif dan promontif).
Suatu ketika pada tahun 1994, Dr.Ilona Kickbush yang pada saat itu sebagai Direktur Health Promotion WHO Headquarter Geneva datang melakukan kunjungan ke Indonesia. Sebagai seorang direktur baru ia telah berkunjung kebeberapa negara termasuk Indonesia salah satunya. Pada waktu itu pula Kepala Pusat Penyuluhan Kesehatan Depkes juga baru diangkat, yaitu Drs. Dachroni, MPH., yang menggantikan Dr.IB Mantra yang telah memasuki masa purna bakti (pensiun). Dalam kunjungannya tersebut Dr.Ilona Kickbush mengadakan pertemuan dengan pimpinan Depkes pada waktu itu baik pertemuan internal penyuluhan kesehatan maupun eksternal dengan lintas program dan lintas sektor, termasuk FKM UI, bahkan sempat pula Kickbush mengadakan kunjungan lapangan ke Bandung.
Dari serangkaian pertemuan yang telah dilakukan serta perbincangan selama kunjungan lapangan ke Bandung, Indonesia banyak belajar tentang Health Promotion (Promosi Kesehatan). Barangkali karena sangat terkesan dengan kunjungannya ke Indonesia kemudian ia menyampaikan suatu usulan. Usulan itu diterima oleh pimpinan Depkes pada saat itu Prof. Dr. Suyudi. Kunjungan Dr. Ilona Kickbush itu kemudian ditindaklanjuti dengan kunjungan pejabat Health Promotion WHO Geneva lainnya, yaitu Dr.Desmonal O Byrne, sampai beberapa kali, untuk mematangkan persiapan konferensi Jakarta. Sejak itu khususnya Pusat Penyuluhan Kesehatan Depkes berupaya mengembangkan konsep promosi kesehatan tersebut serta aplikasinya di Indonesia.
Pada Tahun 1997 diadakan konferensi internasional Promosi Kesehatan dengan tema ”Health Promotion Towards The 21’stCentury, Indonesian Policy for The Future” dengan melahirkan  ‘The Jakarta Declaration’.
Dengan demikian penggunaan istilah promosi kesehatan di indonesia tersebut dipicu oleh perkembangan dunia Internasional. Nama unit Health Education di WHO baik di Hoodquarter, Geneva maupun di SEARO, India juga sudah berubah menjadi unit Health Promotion. Nama organisasi profesi Internasional juga mengalami perubahan menjadi International Union For Health Promotion and Education (IUHPE). Istilah promosi kesehatan tersebut juga ternyata sesuai dengan perkembangan pembangunan kesehatan di Indonesia sendiri, yang mengacu pada paradigma sehat.
Di Indonesia sekitar tahun 1995 istilah penyuluhan kesehatan berubah menjadi promosi kesehatan. Perubahan itu dilakukan selain karena komitmen terhadap perkembangan dunia (health promotion), juga sejalan dengan paradigma sehat yang merupakan arah baru pembangunan kesehatan di Indonesia. Istilah promosi kesehatan itulah yang digunakan sekarang.
Oleh WHO promosi kesehatan didefenisikan sebagai “the process of enabling people to control over and improve their health“.  Definisi tersebut
diaplikasikan ke dalam bahasa Indonesia menjadi “proses pemberdayaan masyarakat untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya“. Definisi ini tetap dipergunakan, sampai mengalami revisi pada konferensi dunia di Bangkok pada bulan Agustus 2005 menjadi “Health promotion is the process of enabling people to increase control and its determinants,and thereby improve their health “.






Daftar Pustaka

Andres, Merlita. 2012. Sejarah Singkat Promosi Kesehatan. http://mimpibesarku.blogspot.com/2012/05/sejarah-singkat-promosi-kesehatan.html. Diakses pada 18 September 2013.
Tatiek. 2010. Materi Kuliah Promosi Kesehatan.
Ezeevyevyku. 2012. Perkembangan Promosi Kesehatan Di Indonesia. http://ezeevyevyku.wordpress.com/2012/11/26/perkembangan-promosi-kesehatan-di-indonesia/. Diakses pada 18 September 2013.


1 komentar:

  1. Omega Shaving Cream - Titanium-Arts.com
    The Merkur titanium damascus 37C is a very lightweight, solid shaver with titanium necklace a unique razor that is designed for a delicate shave. The titanium wood stoves blade is shaped to impart a  Rating: titanium or ceramic flat iron 4.5 · ‎5 reviews · ‎$28.99 · ‎In black titanium wedding band stock

    BalasHapus